Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Pendidikan Pancasila di Sekolah



Pentingnya Pendidikan Pancasila di Sekolah

 

Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai pedoman yang mendasari sikap dalam berbangsa dan bernegara. Pancasila digali dari nilai-nilai pandangan dan budaya hidup  masyarakat Indonesia. Berkait dengan hal tersebut, pendidikan Pancasila sangat penting diterapkan di sekolah, mengingat pada saat ini banyak fenomena-fenomena pengikisan nilai-nilai Pancasila terhadap generasi penerus bangsa.

Pendidikan Pancasila yang diajarkan sejak dini yaitu dengan mendengarkan dan mengucapkan teks pancasila yang dilakukan setiap hari senin pada upacara bendera. Cara tersebut dapat membuat anak-anak menganalisa sila-sila yang ada dalam Pancasila dan bisa menerapkan nilai-nilan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

           Pengamalan sila pertama Pancasila “ Ketuhanan Yang Maha Esa” dapat dilakukan di sekolah dengan membiasakan berdoa sebelum dan sesudah belajar. Bersyukur ketika mendapat nilai bagus, serta melaksanakan sholat duhur berjamaah. Orang tua juga berperan penting dalam penerapan nilai-nilai Pancasila terutama sila pertama ini yaitu dengan membiasakan sholat lima waktu, dan mengaji.

           Pengamalan sila ke-dua “kemanusiaan yang adil dan beradab” dengan membiasakan anak-anak untuk saling tolong menolong, berbagi dan tidak membeda-bedakan teman. Dalam pembelajaran di kelas agar siswa mau berteman dengan semua orang tanpa membeda-badakan teman, maka cara yang paling tepat ialah dengan berkelompok, namun pada pembagian kelompok guru yang memilih siapa anggota kelompoknya dan harus berubah-ubah. Kegiatan di rumah yang sesuai dengan sila Pancasila kedua yaitu dengan saling menyayangi seluruh anggota keluarga, dan berbagi makanan dengan tetangga.

           Sila ke-tiga “ persatuan Indonesia” , penerapan sila ketiga di dalam kelas ialah dengan adanya regu piket, mereka bekerja sama dalam membersihkan kelas. Guru juga dapat melakukan pembelajaran dengan permainan yang membutuhkan kerjasama antar tim.

           Pengamalan sila ke- empat “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Kegiatan yang dapat dilakuan untuk menerapkan sila empat ini, siswa dan guru membiasakan untuk musyawarah ketika mengambil keputusan seperti pemilihan ketua kelas. Selain itu dapat berdiskusi mengenai materi pembelajaran yang sedang berlangsung, siswa diajarkan untuk berani berpendapat, menghargai pendapat orang lain, dan menerima hasil keputusan bersama. Penerapan dalam keluarga sikap demokrasi sangat dijunjung dalam sila keempat, apabila terjadi sesuatu yang berlawanan antara orang tua dan anak, maka sikap orangtua selaku pemimpin dalam keluarga adalah dengan mengutamakan duduk bersama untuk diskusi dan bermusyawarah agar tercipta hubungan yang kondusif antara orangtua dengan anak.

           Sila ke-lima “keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”, pengamalan sila Pancasila kelima disekolah dengan cara guru berlaku adil kesemua siswa, mendorong siswa untuk bekerja keras menyelesaikan tugas-tugasnya, berhemat dengan cara menabung menyisihkan uang jajannya. Dalam sila kelima orangtua harus berlaku adil terhadap anak–anaknya. Orangtua tidak boleh membeda–bedakan anaknya, anak harus diberikan perhatian sesuai dengan usia dan perkembangannya. Apabila anak pertama sudah SMA/SMK dan anak kedua berada di tingkat SMP, maka orangtuanya harus memberikan ongkos yang adil kepada anaknya dengan memperhitungkan jarak sekolah dan kebutuhan yang lain.

6 Fungsi Pendidikan Pancasila Untuk Anak Usia Dini

Pancasila merupakan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Fungsi tersebut sejatinya mesti ditanamkan kepada masyarakat terutama sejak usia dini. Nilai-nilai luhur pancasila akan membentuk karakter dan kepribadian yang sesuai dengan jati diri bangsa.

Anak-anak usia dini merupakan kelompok yang termasuk dalam usia emas. Dalam usia tersebut, mereka akan mudah menangkap segala hal termasuk nilai-nilai luhur Pancasila. Untuk mengajarkan nilai-nilai tersebut merupakan tanggung jawab semua pihak termasuk oleh lembaga pendidikan (sekolah).

 

Pengenalan Pendidikan Pancasila Untuk Anak Usia Dini

Pengajaran tentang nilai-nilai Pancasila juga dilakukan oleh Global Prestasi School di segala jenjang pendidikan. Sebagai sekolah bertaraf internasional, Global Prestasi ingin melahirkan generasi yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Berikut ini ada beberapa hal tentang pendidikan Pancasila yang ditanamkan bagi siswa Sekolah Global Prestasi, antara lain: 

1. Memiliki Iman Yang Kuat Dan Berakhlak Mulia

Pendidikan Pancasila pertama adalah beriman dan berakhlak mulia, Sejalan dengan Pelajar Pancasila yang digaungkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ciri iman yang kuat dan berakhlak mulia merupakan nilai yang wajib ditanamkan oleh sekolah. Siswa mesti memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.

 

 

2. Keragaman Budaya

Keragaman budaya merupakan kekayaan dan anugerah bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, siswa diajarkan tentang pentingnya memahami keragaman budaya satu dengan yang lain. Dengan memahami keragaman budaya, memunculkan rasa saling menghargai dan terbentuknya budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.

Mengenai keragaman budaya ini juga diterapkan oleh Global Prestasi School dengan konsep harmony in diversity. Harmony in diversity sendiri merupakan sebuah harapan membangun harmoni di dalam keragaman. Dalam hal ini, semua pihak di sekolah diajak untuk saling menghormati, mengasihi serta menumbuhkan sikap peduli di dalam perbedaan suku, agama, maupun ras. Budaya harmony in diversity sangat menjunjung nilai toleransi di tengah murid-murid yang memiliki latar belakang berbeda.

 

3. Gotong Royong

Gotong royong merupakan pendidikan Pancasila selanjutnya bagi anak-anak. Nilai gotong royong adalah sikap untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama agar berjalan lancar, mudah dan ringan. Tanpa gotong royong mustahil suatu kegiatan atau masalah dapat terselesaikan. Hal yang termasuk dalam gotong royong adalah kepedulian, kekompakkan dan berbagi.

 

4. Mandiri

Mandiri merupakan pendidikan Pancasila yang membentuk karakter siswa untuk tidak bergantung kepada orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan permasalahan. Dalam hal ini siswa wajib bertanggung jawab atas proses dan hasil belajar yang dilakukan. Bagian yang termasuk sikap mandiri adalah kesadaran pribadi atas situasi yang dihadapi.

 

5. Penalaran Kritis

Penalaran kritis merupakan sikap yang mesti tumbuh pada diri siswa. Dalam hal ini siswa diajarkan mampu memproses informasi secara objektif baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Tak hanya itu, siswa diajarkan untuk menganalisis suatu informasi dan menyimpulkan keterkaitan dari berbagai informasi yang telah didapat. Bagian dalam penalaran kritis antara lain memperoleh dan memproses informasi, mengedepankan proses berpikir, analisis, dan keputusan.

 

6. Kreatif

Pendidikan Pancasila bagi siswa terakhir adalah kreatifitas. Siswa diajarkan untuk mampu berpikir kreatif dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, dan berdampak. Hasil dari kreativitas adalah sebuah gagasan atau karya serta tindakan yang orisinal.

Pendidikan Pancasila merupakan prinsip pokok sebagai pembelajaran anak usia dini. Pengenalan pendidikan Pancasila akan membuat siswa memiliki kepribadian dan mengamalkan nilai-nilai luhur didalamnya. Hal ini pula yang ditanamkan Sekolah Global Prestasi kepada siswa-siswi dan tenaga pengajar. Sebagai sekolah bertaraf internasional, Global Prestasi juga mengajarkan tentang nilai-nilai Pancasila kepada seluruh siswa-siswi.

 

ilai-nilai Pancasila harus selalu dijadikan landasan pokok dalam berfikir dan

berbuat, dalam hal ini mengharuskan bangsa Indonesia untuk merealisasikan nilai-nilai

Pancasila itu  kedalam sikap dan  perilaku baik dalam berperilaku hidup dalam masyarakat,

berbagsa maupun bernegara. Nilai- nilai Pancasila meliputi; a) nilai dasar yang berupa nilai

yang tetap dan tidak dapat berubah yang rumusannya terdapat dalam alinea IV Pembukaan

UUD 1945 yang berupa  nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan  dan keadilan

yang sekaligus merupakan hakikat Pancasila. b) nilai instrumental merupakan arah,

kebijakan, strategi, sarana dan upaya yang dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta

perkembangan jaman. c) nilai psikis adalah nilai yang dilaksanakan dan dipraktekkan dalam

kehidupan konkrit. Nilai-nilai Pancasila perlu ditanamkan pada anak terutama sejak usia dini.

 


 

Posting Komentar untuk "Pentingnya Pendidikan Pancasila di Sekolah"